Profil Peternakan
Peternakan yang dimiliki oleh Bapak Agus Sumardianto ini, terletak di Dusun Ngepeh, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, RT 05 RW 06 kab Malang atau sekitar ± 10 km dari barat Kota Malang. Luas dari peternakan ini sekitar ± 5 ha yang terdiri dari beberapa ternak antara lain: sapi perah maupun sapi potong, bebek, kambing dan kambing Gibas, peranakan Etawa, Etawa serta Malino yang didatangkan langsung dari New Zealand.
Peternakan yang dimulai pada tahun 1991 ini pada mulanya hanya memiliki 5 ekor sapi, tapi seiring dengan berjalannya waktu, jenis dan jumlah sapi yang dimiliki dari peternakan meningkat diantaranya adalah sapi perah, simental, limousine, Brahman dan campuran (hasil perkawinan antara limousine dan perah). Jumlah sapi sebanyak 160 ekor sapi perah dan 600 ekor sapi potong yang terdiri dari 300 ekor sapi potong betina dan 300 ekor sapi potong jantan. Perbandingan julah sapi pada peternakan ini adalah 1 sapi potong = 2 sapi perah. Selain itu, harga sapi pada peternakan ini berkisar 20 juta setiap ekor pedet ( anak sapi). Sedangkan sapi potong yang telah siap untuk dipotong adalah berat badan sapi, jadi tidak tergantung pada umur sapi. Karena peternak lebih mementingkan keuntungan dalam berdagang.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang bekerja di peternakan Bapak Agus berbanding 1 tukang = 1 kuli, sehingga terdapat 14 orang tukang dan 14 orang kuli yang bertugas untuk memberi pakan dan minum sapi sapi serta merawat semua keperluan yang dibutuhkan oleh sapi. Pada waktu malam hari pun beberapa orang bertugas menjaga peternakan ini agar ternak tidak dicuri karena peternakan ini dikelilingi oleh hamparan sawah. Dokter hewan langgan peternakan ini jika ada salah satu ternak Bapak Agus sakit atau ingin divaksinasi adalah drh. Didik dari Prima Feed yang berasal dari Desa Beji, Batu.
Management Kandang
Pada peternakan ini, setiap kandang dibeda-bedakan:
1.untuk sapi yang berumur 6 bulan
2.untuk sapi yang berumur 12 bulan
3.untuk sapi yang bermur lebih dari 1 tahun
Pedet yang berada pada peternakan ini dibebaskan atau tidak dikandangkan, hal ini bertujuan agar supaya terlatih agar mencari induk untuk menyusu dan melatih kemandirian untuk mencari pakan sendiri. Pedet belum jinak karena pedet ini sangat susah sekali didekati atau ditangkap, bahkan jika berani mendekat maka orang tersebut akan ditendang.
Kandang sapi terdapat tempat pakan dan minum serta di samping bawah kandang terdapat sumur biogas. Pada peternakan ini terdapat 10 sumur biogas yang berfungsi untuk mengatur regulasi keluar-masuknya kotoran hewan hingga di dalamnya dapat diambil gas metan yang dapat mengant fungsi gas elpiji dalam menyalakan api. Gas ini disambung dengan pipa-pipa yang dialirkan di rumah penduduk sekitar peternakan untuk keperluan memasak.
Menurut pengamatan lapangan dari peternak, sapi yang tidak pernah dimandikan atau dibersihkan, dengan kata lain sapi potong yang tempat tidurnya beralaskan kotoran dan air seninya sendiri hingga menutupi kepalanya, akan membuat sapi tersebut cepat gemuk dan jarang sekali mengidap penyakit kuku. Tentu saja hal ini sangat menguntungkan peternak dalam memproduksi sapi potong yang ternyata sapi tersebut lebih gemuk dibandingkan dengan sapi potong yang bersih.
Pakan
10.000→ 10 ltr = 30, BIP (Bregh Ipen Point)
Perbedaan pemberian pakan antara tebon dan damen adalah tebon dipotong-potong terlebih dahulu, sedangkan daen kering harus diselep. Para peternk lebih memilih damen kering karena selain sapi lebih cepat mencerna juga lebih ekonomis. Sedangkan konsentratnya 1 sapi minimal 3 kg dan maksimal 5 kg. Jumlah sapi betina 300 ekor dan jantan 300 ekor menghabiskan pakan sekitar 2 ton setiap 2 hari sekali.
Selain pakan, sapi juga membutuhkan vitamin B1 dan B12. VitaminB 1 berfungsi untuk memperkuat otot sapi dan vitamin B 12 dapat diproduksi oleh sapi itu sendiri, namun tidak maksimal karena atap kandang ditutupi, jadi pemberian vitamin B 12 ini dengan cara injeksi.
Penyakit
Penyakit yang sering diderita adalah scabies yang merupakan penyakit kulit pada sapi. Tanda-tandanya adalah gatal-gatal dan terjadi sisik pada kulit sapi sehingga peran dokter hewan sangat penting dalam menangani penyakit ini. Penyakit ini dapat dicegah dengan cara perbaikan sanitasi kandang. Selain itu juga infeksi pencernaan, tanda-tandanya produksi turun, mencret dan nafsu makan menurun, peran dokter hewanlah yang menentukan dalam penyakit ini serta dapat dicegah dengan cara memperhatikan pakan ternak, dan konsentrat harus diberikan secara tepat.
Peternak melakukan vaksinasi semua sapi setiap 6 bulan sekali dan biasanya 1 kali vaksinasi biayanya ± 3 juta.
Foto bersama peternak dan seorang pekerja di peternakan sapi potong
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilTKTUqgTc-9D5YzcZ0Mhy3isT-fpjdwR0W4G5HeZSi18TlWoK5VhFIEg9WYbCiVEOSYY_UwNMxyyeacNsXGNJVVYxAoeKJkbbrzRzurGrUqx69iVS_dC-cpnLsqcX06prxBdFS2PVJpVA/s400/Foto014.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar